Senin, 27 April 2020

MELIHAT BUDIDAYA CABE MERAH DI DAERAH JAMBI

Gadis Rantau

Budidaya Cabe Merah



Budidaya Cebe Merah
Cabe merah salah satu jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi, sehingga lokasi produksinya menyebar mulai dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi. Posisi cabe merah dalam pola konsumsi makanan, meyebabkan komoditas ini dikategorikan sebagai tanaman sayuran.

Sebagian besar hasil produksi yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar merupakan salah satu indikator bahwa cabe merah dapat dikategorikan sebagai komoditas komersial. Ditinjau dari karakteristik pengembangan produksi, cabe merah dapat di-konsumsi dalam bentuk segar maupun olahan. Dengan demikian, pengusahaan komoditas cabe merah ini memiliki peluang pasar yang cukup luas, yaitu untuk memenuhi permintaan konsumsi rumah tangga dan industri pengolahan.

Pengamatan umum terhadap perkembangan usahatani cabe merah menunjukan bahwa potensi ekonomi yang dimungkinkan oleh daya adaptasi serta nilai ekonomi tinggi dari komoditas ini, belum tergali secara optimal. Dikaitkan dengan aspek pe-ngembangan belum tampak inisiatif menyeluruh untuk menata sisi produksi dan pemasaran, sehingga sering sekali mengakibatkan timbulnya gejolak penawaran dan permintaan yang merugikan produsen maupun konsumen. Daya adaptasi dan serta nilai ekonomi tinggi, secara rasional memberikan insentif bagi banyak petani untuk mengusahakan komoditas cabe merah.

Perkembangan areal tanam cabe merah di Kabupaten Muaro Jambi sebagai salah satu komoditas sayuran selalu mengalami fluktuasi, utamanya disebabkan oleh tidak terjaminnya harga pasar yang dipengaruhi oleh adanya pasokan cabe merah dari luar daerah yang memiliki produktivitas tinggi.

Sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, permintaan cabe merah baik dalam bentuk segar maupun hasil olahan menunjukan perkembangan konsumsi per kapita yang meningkat. Rata-rata konsumsi untuk rumah tangga 5,94 gram per kapita per hari (2,2 kilo gram per kapita per tahun) (Witono Adiyoga, 1996)