Minggu, 26 April 2020

Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri

Gadis Rantau
Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna (natural) yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai (karpet), pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding. Istilah tapestri berasal dari kata “tapiesseries” (bahasa Perancis) yang berarti penutup lantai, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut permadani.

Kegiatan menenun sudah ada sejak 500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan Mesir. Selanjutnya
menyebar ke Eropa dan Asia, terutama India, Turki, dan China. Di Indonesia, banyak kekayaan tenun
menenun, dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka ragam.Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Menenun bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari tahapan kerja yang jelas, tata tertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur

A. Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri
Bahan utama untuk membuat hiasan tapestri adalah benang. Benang ada yang berasal dari serat alam ataupun serat buatan (sintetis). Bahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.
Benang tipis untuk lungsi berupa benang katun atau nyilon tipis. dan benang tebal untuk pakan berupa benang katun atau nyilon tebal.
Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna  Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri
B. Alat Pembuat Hiasan Tapestri
Dalam proses pembuatan hiasan tapestri dibutuhkan beberapa alat yang digunakan untuk proses pembuatan tersebut. Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna  Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri
  1. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi. Spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.
  2. Batang kayu. Bentuk batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Dalam tenun atau anyam memiliki dua susunan benang yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.
  3. Gunting. Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.
  4. Sisir. Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik.
C. Proses Pembuatan Tapestri
Proses pembuatan kerajinan tapestri tentunya dmulai dengan menyiapkan alat dan bhan apa saja yang dibutuhkan. Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana.
  1. Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
  4. Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian.
  5. Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan
Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna  Proses Produksi Kerajinan Tekstil Teknik Tapestri
Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu. Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.

Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.